"Mbah Warong" sapaan akrab mbah sarwaji barat rumahku, sangat dekat dengan rumahku hanya berbatasan parit kecil saja dg rumahku, dipanggil mbah warong karena dulu punya warung kelontong yang terkenal lontong lodehnya paling sedap kala itu.
Dalam jualan warong kelontong, istrinyalah yg sangat berperan dengan masakannya yang khas gorengan daun bawang merah, dia akrab disapa "mbah Janti", orangnya cantik meski sudah sepuh, wajahnya bulat, saya suka menyebutnya menor.
Ketika keduanya masih hidup, setiap melihat saya lewat depan rumahnya (padahal setiap hari saya lewat) mereka memanggil saya "Sol mreneo", sayapun datang menghampiri, dibungkuskanya tempe goreng kadang kerupuk kadang pula sayur lodeh, itu hampir setiap hari.
Ups....mengapa beliau panggil saya SOL dan bukan nama asli saya yah???
Yah, itu karena mereka suka memperhatikan saya tiap brangkat dan pulang sekolah jalan kaki, kata mereka aku kalo jalan MESAL MESOL makanya dipanggil Sol..hehehe.. Lucu bukan?
Mbah Janti tiap kemanapun juga selalu mengajak saya, terutama kalau mau kesungai timur rumahku, pasti panggil "Sol aku terne ning kali" dan aku pun ikut dan menunggunya dipinggir kali dengan melempar batu kecil kedalam sungai.
Sebelum meninggal mbah Janti pesan ke aku "yen aku mati ora usah wedi yo Sol, aku ora medeni" waktu itu akupun dengan lugunya menjawab "yo ojo mati to mbah, terus sing ngejak aku ning kali sopo?" Mbah Janti cuma tersenyum dengar jawabanku, karena saat itu mbah Janti sudah sakit-sakitan.
Setelah mbah Janti meninggal pun mbah warung selalu ingat saya jika punya sesuatu, saat pisangnya mulai masak, mangganya panen, pasti menyisihkan untuk si Sol teman akrab istrinya semasa hidup.
Bahkan ketika saya hamil Ais ngidam mangga muda, salah satu pohonnya baru berbuah pertama dipojok belakang 3 buah saja dan masih kecil. Mau diambil cucunya tidak boleh, ternyata semua dipetik dan diberikan padaku, selang sehari ais pun lahir..lucunya saat lahir mbah warung bilang "bar tak wenei bajangan kok lahir anakmu, misal ora tak wenehi mesti aku getun, Sol"hehe
Mbah Warong kini tutup usia pada hari Senin 9 Mei 2016 tepatnya waktu Magrib untuk dusun Gumeno dan sekitarnya, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT, amiiin
Mbah Warong, mbah Janti jasamu padaku tak akan pernah aku lupa, mohon maafkan Sol jika selama ini ada salah dan belum bisa membalas jasa mu. Sol akan selalu mengenangmu, juga akan berdoa untuk mbah warong.
Yang tenang dialam sana ya mbah, aku ojo diwedeni lo mbah...
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon